Kebahagiaan
Dunia dan Akhirat
Kebahagiaan di dunia dan di akhirat adalah
dambaan setiap insan,hanya saja perlu diketahui bagaimana cara untuk meraih
keduanya,Kita yakini bersama bahwa Islam adalah agama yang ajarannya universal
(menyeluruh). Islam satu-satunya agama yang mendapatkan legitimasi (pengakuan)
dari Sang Pemilik-Nya,Bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamiin. Tidak
didapatkan satu ajaranpun dalam Islam yang merugikan para pemeluknya, tidak
ditemukan satu prinsippun dalam Islam yang mencelakakan para penganutnya. Tetapi
pada kenyataannya banyak kalangan yang hanya menitikberatkan perhatiannya pada
dunia dan lupa akan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Kehidupan dunia yang
beraneka ragam, yang penuh gemerlap terkadang menyilaukan, banyak yang berlomba
ingin meraih dan mencapai kemegahan hidup tersebut,tidak sidikit pula mereka
berkompetisi saling bersaing, dan memperbanyak harta,kendati demikian sudah
mengerahkan kemampuan,tidak semua bisa diraih,bahkan bermuara pada hal-hal
menghalalkan segala cara. Bagi seorang Muslim yang beriman dan bertakwa,dan
menggatungkan segala harapannya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang
yakin akan hari pembalasan,tentu tidak demikian,justru berfikir bijak untuk
meraih kebahagiaan di dunia juga berfikir untuk meraih kebahagiaan akhirat yang
kekal abadi, Karena di hari pembalasan, kedudukan,kebangaan dll tidak akan ada
manfaatnya,kerena di hari pembalasan kita berhadapan dengan Allah Subhanau wa
Ta’ala, Hakim yang Maha Adil,tidak seorang pun dizalimi,semua manusia akan
diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan amal perbutannya masing-masing. Allah
Subhanahu wa Ta’ala Berfirman. : “Pada hari perhitungan,Kami tutup mulut
mereka,dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki
mereka terhadap apa yang duhulu mereka usahakan”.(QS. Yaa Siin : 65). Dalam hal
ini ada empat kelompok manusia : 1. Orang yang meraih kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. 2. Orang yang meraih kebahagiaan di dunia tetapi mendapat
penderitaan di akhirat. 3. Orang yang di dunia mendapat harta pas-pasan,rumah
sederhana,kadang kala kekurangan,tetapi di akhirat meraih kebahagian dan
kenikmatan abadi. 4. Orang yang mendapat penderitaan di dunia dan di akhirat.
1.MERAIH KEBAHAGIAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT.
Kelompok pertama,Sesungguhnya ajaran Islam
tidak melarang kita hidup dengan berlimpah harta, Bahkan kita diperintahkan
untuk bekerja keras mencari ilmu, kedudukan,pasangan hidup,keturunan dll, dan
sangat dianjurkan semangat meraih semuanya,dan menjauhi segala bentuk
kemalasan, Asalkan semua yang kita usahakan itu dalam rangka mencari Ridha
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berada dalam rambu-rambu dan koridor nilai-nilai
kebenaran Dengan harta,ilmu,kedudukan dan lain sebagainya yang kita miliki,kita
leluasa beramal ibadah sesuai dengan yang diperintahkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,menegakkan amar maruf nahi
mungkar. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Barang siapa yang
melihat kemungkaran,maka ubalah dengan kekuasaan,Apabila tidak mampu,maka
ubalah dengan lisan,dan kalau tidak mampu juga,maka ubalah dengan hati,dan
itulah selemah-lemahnya Iman,sesudah itu tidak ada lagi Iman walaupun sebesar
biji sawi”. (HR. Muslim). Orang-orang pada kelompok pertama ini berupaya meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat,dengan berupaya meraih tiket ke surga,
yaitu menjadi insan yang paling bertakwa dan seluruh hidup dan usahanya
semata-mata mencapai kemuliaan dan ridha disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di
sisi Allah adalah yang paling bertakwa”.(QS. Al Hujurat : 13).
2.MERAIH KEBAHAGIAAN DI DUNIA TETAPI MENDAPAT
PENDERITAAN DI AKHIRAT
Orang kelompok kedua ini sangat cinta dunia dan
takut akan kematian, ia menghalalkan segala cara untuk mewujudkan tujuan
hidupnya.Hidup bermegah-megah dengan harta,kedudukan,dan gelar
disandangnya,Melalaikan kehidupan akhirat,sehingga ia lupa beribadah dan taat
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam”,Orang yang kelompok kedua ini,biasanya sudah bergelimang dengan harta
dan kemewahan,dan sangat kikir dengan hartanya untuk kepedulian ummat,tidak
perna akan kenyang,ambisi baru berhenti ,apabila maut telah menjemput.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”,Mengingatkan “ Seandainya manusia
memiliki dua lembah penuh dengan emas,niscaya ia menginginkan lembah yang
ketiga.Tidak akan ada yang bisa memenuhi rongga ambisi manusia kecuali
Kematiaan.” Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : "Bermegah-megahan telah
melalaikanmu, sampai kamu masuk kubur, jangan begitu kelak kamu akan
mengetahui, dan kelak kamu akan mengetahui" (QS. At-Takatsur : 1-4)
Kesibukan mengejar dan memperbanyak harta , sehingga lalai dari beribadah
kepada Allah subhanahu wata'ala. Padahal yang benar harta itu dicari untuk digunakan
agar bisa beribadah, bukan harta itu sebagai tujuan yang melalaikan ibadah,
tapi harta itu sarana ibadah. Dan kesibukan mencari harta itu terus terjadi
hingga, melalaikan untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan
sampai meninggal dan sampai dikubur dalam kuburan. Bukan begitu seharusnya,
karena negeri akhirat itu yang lebih baik , dan kelak akan mengetahui akibat
yang mengerikan jika masih melalaikan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3.DI DUNIA MENDAPAT HARTA PAS-PASAN TETAPI DI
AKHIRAT MERAIH KEBAHAGIAAN DAN KENIKMATAN ABADI
Kelompok ketiga ini termasuk orang-orang Kanaah
(merasa selalu cukup) atas rezeki yang di Anugerahkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.pada dirinya.’Ia sadar Allah melebihkan rezeki seseorang dari yang
lain,karena kemampuan dan ikhtiar masing-masing,ia tidak melihat ke atas,
tetapi melihat kebawah,ia sadar masih banyak orang yang kekurangan, melebihi
keadaan dirinya,satu hal yang tidak pernah ditinggalkannya, adalah mendirikan
Shalat lima waktu dan shalat sunnat,serta beramal ibadah lainya sesuai
kemampuan. Keistiqhamahan dan ketakwaan kepada aturan-aturan Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,Inilah yang mendorong
dirinya memilih anugerah ukhrawi yang sifatnya kekal abadi di akhirat, memilih
tiket surga,ketimbang memilih kehidupan dunia yang sifatnya sementara. Allah
Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan
senda gurau dan main-main.Dan sesunguhnya akhirat itulah sebenarnya
kehidupan,kalau mereka mengetahui nya”.(Q.S. Al Ankabut : 29).
4.MENDAPAT PENDERITAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
Kelompok ke empat ”Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam”,memprediksikan kemiskinan (kefakiran) membawa pada
kekufuran.Inilah yang paling dikhawatiran” Miskin Ilmu,miskin harta,akan tetapi
,ia pun meninggalkan kewajiban dirinya sebagai Hamba Allah Subhanahu wa
Ta’ala”,ia tingalkan shalat,shaum,dan kewajiban lainnya,.Inilah kelompok orang
yang terpuruk yang paling merugi,di dunia dan sengsara di akhirat pun
menderita,,Nau’dzubillah!!.. Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa
Ta’ala,mumpung masih diberi jatah umur,segeralah kita bertaubat dan memohon
Ampunan-Nya,jangan sampai kita tidak menyadari di kelompok manakah diri kita
berada,marilah kita meningkatkan amal ibadah serta memperbanyak amal shaleh.,Al
Quran mengajarkan kepada kita,agar senantiasa Berdoa memohon kebahagiaan di
Dunia dan kebahagiaan di Akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanataw wa fil aakhiraati hasanataw wa qinaa ‘
adzaabannaar” Artinya : “Ya Rabb kami,berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat,dan peliharalah kami dari siksa neraka”.(Q.S. Al Baqarah :
201). Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Mudah-mudahan
manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa
tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala .
senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di
Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin. **