Kamis, 09 Februari 2012

Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Kebahagiaan di dunia dan di akhirat adalah dambaan setiap insan,hanya saja perlu diketahui bagaimana cara untuk meraih keduanya,Kita yakini bersama bahwa Islam adalah agama yang ajarannya universal (menyeluruh). Islam satu-satunya agama yang mendapatkan legitimasi (pengakuan) dari Sang Pemilik-Nya,Bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamiin. Tidak didapatkan satu ajaranpun dalam Islam yang merugikan para pemeluknya, tidak ditemukan satu prinsippun dalam Islam yang mencelakakan para penganutnya. Tetapi pada kenyataannya banyak kalangan yang hanya menitikberatkan perhatiannya pada dunia dan lupa akan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Kehidupan dunia yang beraneka ragam, yang penuh gemerlap terkadang menyilaukan, banyak yang berlomba ingin meraih dan mencapai kemegahan hidup tersebut,tidak sidikit pula mereka berkompetisi saling bersaing, dan memperbanyak harta,kendati demikian sudah mengerahkan kemampuan,tidak semua bisa diraih,bahkan bermuara pada hal-hal menghalalkan segala cara. Bagi seorang Muslim yang beriman dan bertakwa,dan menggatungkan segala harapannya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang yakin akan hari pembalasan,tentu tidak demikian,justru berfikir bijak untuk meraih kebahagiaan di dunia juga berfikir untuk meraih kebahagiaan akhirat yang kekal abadi, Karena di hari pembalasan, kedudukan,kebangaan dll tidak akan ada manfaatnya,kerena di hari pembalasan kita berhadapan dengan Allah Subhanau wa Ta’ala, Hakim yang Maha Adil,tidak seorang pun dizalimi,semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan amal perbutannya masing-masing. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman. : “Pada hari perhitungan,Kami tutup mulut mereka,dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang duhulu mereka usahakan”.(QS. Yaa Siin : 65). Dalam hal ini ada empat kelompok manusia : 1. Orang yang meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 2. Orang yang meraih kebahagiaan di dunia tetapi mendapat penderitaan di akhirat. 3. Orang yang di dunia mendapat harta pas-pasan,rumah sederhana,kadang kala kekurangan,tetapi di akhirat meraih kebahagian dan kenikmatan abadi. 4. Orang yang mendapat penderitaan di dunia dan di akhirat.

1.MERAIH KEBAHAGIAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT.
Kelompok pertama,Sesungguhnya ajaran Islam tidak melarang kita hidup dengan berlimpah harta, Bahkan kita diperintahkan untuk bekerja keras mencari ilmu, kedudukan,pasangan hidup,keturunan dll, dan sangat dianjurkan semangat meraih semuanya,dan menjauhi segala bentuk kemalasan, Asalkan semua yang kita usahakan itu dalam rangka mencari Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berada dalam rambu-rambu dan koridor nilai-nilai kebenaran Dengan harta,ilmu,kedudukan dan lain sebagainya yang kita miliki,kita leluasa beramal ibadah sesuai dengan yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,menegakkan amar maruf nahi mungkar. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Barang siapa yang melihat kemungkaran,maka ubalah dengan kekuasaan,Apabila tidak mampu,maka ubalah dengan lisan,dan kalau tidak mampu juga,maka ubalah dengan hati,dan itulah selemah-lemahnya Iman,sesudah itu tidak ada lagi Iman walaupun sebesar biji sawi”. (HR. Muslim). Orang-orang pada kelompok pertama ini berupaya meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat,dengan berupaya meraih tiket ke surga, yaitu menjadi insan yang paling bertakwa dan seluruh hidup dan usahanya semata-mata mencapai kemuliaan dan ridha disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa”.(QS. Al Hujurat : 13).

2.MERAIH KEBAHAGIAAN DI DUNIA TETAPI MENDAPAT PENDERITAAN DI AKHIRAT
Orang kelompok kedua ini sangat cinta dunia dan takut akan kematian, ia menghalalkan segala cara untuk mewujudkan tujuan hidupnya.Hidup bermegah-megah dengan harta,kedudukan,dan gelar disandangnya,Melalaikan kehidupan akhirat,sehingga ia lupa beribadah dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”,Orang yang kelompok kedua ini,biasanya sudah bergelimang dengan harta dan kemewahan,dan sangat kikir dengan hartanya untuk kepedulian ummat,tidak perna akan kenyang,ambisi baru berhenti ,apabila maut telah menjemput.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”,Mengingatkan “ Seandainya manusia memiliki dua lembah penuh dengan emas,niscaya ia menginginkan lembah yang ketiga.Tidak akan ada yang bisa memenuhi rongga ambisi manusia kecuali Kematiaan.” Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : "Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk kubur, jangan begitu kelak kamu akan mengetahui, dan kelak kamu akan mengetahui" (QS. At-Takatsur : 1-4) Kesibukan mengejar dan memperbanyak harta , sehingga lalai dari beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Padahal yang benar harta itu dicari untuk digunakan agar bisa beribadah, bukan harta itu sebagai tujuan yang melalaikan ibadah, tapi harta itu sarana ibadah. Dan kesibukan mencari harta itu terus terjadi hingga, melalaikan untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan sampai meninggal dan sampai dikubur dalam kuburan. Bukan begitu seharusnya, karena negeri akhirat itu yang lebih baik , dan kelak akan mengetahui akibat yang mengerikan jika masih melalaikan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3.DI DUNIA MENDAPAT HARTA PAS-PASAN TETAPI DI AKHIRAT MERAIH KEBAHAGIAAN DAN KENIKMATAN ABADI
Kelompok ketiga ini termasuk orang-orang Kanaah (merasa selalu cukup) atas rezeki yang di Anugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.pada dirinya.’Ia sadar Allah melebihkan rezeki seseorang dari yang lain,karena kemampuan dan ikhtiar masing-masing,ia tidak melihat ke atas, tetapi melihat kebawah,ia sadar masih banyak orang yang kekurangan, melebihi keadaan dirinya,satu hal yang tidak pernah ditinggalkannya, adalah mendirikan Shalat lima waktu dan shalat sunnat,serta beramal ibadah lainya sesuai kemampuan. Keistiqhamahan dan ketakwaan kepada aturan-aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,Inilah yang mendorong dirinya memilih anugerah ukhrawi yang sifatnya kekal abadi di akhirat, memilih tiket surga,ketimbang memilih kehidupan dunia yang sifatnya sementara. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.Dan sesunguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan,kalau mereka mengetahui nya”.(Q.S. Al Ankabut : 29).

4.MENDAPAT PENDERITAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
Kelompok ke empat ”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”,memprediksikan kemiskinan (kefakiran) membawa pada kekufuran.Inilah yang paling dikhawatiran” Miskin Ilmu,miskin harta,akan tetapi ,ia pun meninggalkan kewajiban dirinya sebagai Hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala”,ia tingalkan shalat,shaum,dan kewajiban lainnya,.Inilah kelompok orang yang terpuruk yang paling merugi,di dunia dan sengsara di akhirat pun menderita,,Nau’dzubillah!!.. Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,mumpung masih diberi jatah umur,segeralah kita bertaubat dan memohon Ampunan-Nya,jangan sampai kita tidak menyadari di kelompok manakah diri kita berada,marilah kita meningkatkan amal ibadah serta memperbanyak amal shaleh.,Al Quran mengajarkan kepada kita,agar senantiasa Berdoa memohon kebahagiaan di Dunia dan kebahagiaan di Akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanataw wa fil aakhiraati hasanataw wa qinaa ‘ adzaabannaar” Artinya : “Ya Rabb kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,dan peliharalah kami dari siksa neraka”.(Q.S. Al Baqarah : 201). Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar